Kolam Terpal |
Lele adalah salah satu macam ikan tawar yang sudah
dibudidayakan secara menyeluruh dan komersial oleh masyarakat Indonesia,
khususnya di pulau Jawa.
Keuntungan beternak lele adalah :
Bisa dilakukan di bidang budidaya sumber daya air yang
terbatas meskipun jumlah tebar benih tinggi, mudah dilakukan oleh masyarakat, pemasarannya mudah, dan modal yang dibutuhkan
relatif kecil(tergantung pada ukuran dari biaya pakan),
Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam
Terpal
- Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. Lahan yang digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, Lebih Produktif.
- Terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan piaraan, dan ular sawah.
- Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam.
- Lahan yang digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.
- Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar,
- Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
- Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam semen.
- Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.
- Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.
- Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.
- Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :
- Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
- Gesit, Agresif Dan cerah;
- Ukuran Terlihat Sama Rata;
- Warna Sedikit Lebih Terang;
- Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci". Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m. jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita akumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas.
- Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya.
- Siapkan Bak / Ember;
- Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
- Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
- Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
- Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.
- Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatif stabil.
Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm.
Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih
kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih
besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian. Oleh karena itu,
sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama dengan tujuan untuk
memisahkan ikan yang sudah di lakukan sortir.
Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang besar.
Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang besar.
Pengaturan Kualitas air
Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka
perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat
air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau
menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air
jernih.
Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
Kedalaman air
Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan
membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi
kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali
ke posisi yang telah ditentukan.
Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti
kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh,
selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat
air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan
ketiga).
Tingkat Kejernihan Air
Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat
dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam lele di malam hari
menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari
bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba
makanan.
Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan
labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut
dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup
air berlumpur tersebut.
Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa
memasukan sembarangan air ke dalam kolam.
Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan
parasit yang dapat menyebabkan penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan
memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.
Pakan
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi,
17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali,
tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan
menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung
nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat
15-25%, vitamin dan mineral. .
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena
akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang
tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun.
Tips : Pakan Alami Juga Bisa Di Berikan Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih efektif dan efisien jika kita tau untuk pakan ikan yang baik dan benar itu akan sangat menguntungkan bagi budidaya ikan lele.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat
mempengaruhi baik volume produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya
ikan. Hama biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing,
dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang
sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk
penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan,
tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.
Panen
Setelah kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen.
Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk
dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan
keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.
Selamat Mencoba !!! Sukses Petani Lele Indonesia
Comments
Post a Comment